Selasa, 02 Juli 2013

DEFINISI BAJA


Pengertian Baja
Baja adalah bahan dasar vital untuk industri. Semua segmen kehidupan, mulai dari peralatan dapur, transportasi, generator pembangkit listrik, sampai kerangka gedung dan jembatan menggunakan baja. Eksploitasi besi baja menduduki peringkat pertama di antara barang tambang logam dan produknya melingkupi hampir 95 persen dari produk barang berbahan logam.


Belakangan dunia perindustrian digemparkan oleh kabar peningkatan performan (kekuatan dan umur) baja menjadi dua kali lipat. Untuk mendapatkan baja dengan kekuatan sama dengan yang konvensional, hanya perlu setengah dari bahan sebelumnya dengan ketebalan dan berat juga setengahnya.

Baja super ini diperoleh dengan menghaluskan struktur mikronya menjadi seperlima dari baja sebelumnya atau bahkan lebih kecil lagi (di bawah 1 mikrometer). Nakayama Steel, sebuah perusahaan di Jepang, telah berhasil memproduksi lembaran baja super dengan kekuatan tarik 600 MPa atau sekitar 1,5 kali kekuatan tarik baja biasa. Kenaikan performan baja diharapkan dapat mengurangi berat bahan sehingga meningkatkan efisiensi dan menghemat sumber daya alam

Baja adalah paduan logam yang tersusun dari besi sebagai unsur utama dan karbon sebagai unsur penguat. Unsur karbon inilah yang banyak berperan dalam peningkatan performan. Perlakuan panas dapat mengubah sifat baja dari lunak seperti kawat menjadi keras seperti pisau. Penyebabnya adalah perlakuan panas mengubah struktur mikro besi yang berubah-ubah dari susunan kristal berbentuk kubik berpusat ruang menjadi kubik berpusat sisi atau heksagonal.
Dengan perubahan struktur kristal, besi adakalanya memiliki sifat magnetik dan adakalanya tidak. Besi memang bahan bersifat unik.

Bijih besi bertebaran hampir di seluruh permukaan Bumi dalam bentuk oksida besi. Meskipun inti Bumi tersusun dari logam besi dan nikel, oksida besi yang ada di permukaan Bumi tidak berasal darinya, melainkan dari meteor yang jatuh ke Bumi.

Di Australia, Brasil, dan Kanada, ditemukan bongkahan bijih besi berketebalan beberapa puluh meter dan mengandung 65 persen besi. Besi adalah unsur yang sangat stabil dan merupakan unsur terbanyak ke delapan di Jagat Raya setelah silikon. Pada lapisan kulit Bumi, besi merupakan unsur logam terbanyak ketiga setelah silikon dan aluminium. Hampir lebih dari 70 abad lalu-5.000 tahun sebelum Masehi-dari peninggalan di Mesopotania, Iran, dan Mesir diketahui bahwa manusia telah menguasai teknologi pembuatan peralatan dari besi baja untuk berburu. Suku Hatti dan Hittite- 2.500-1.500 tahun sebelum Masehi-di daerah Anatria dan Armenia telah berhasil membuat pedang besi berukuran besar dan baju besi dengan proses semi-lebur.

Kelebihan dan Kekurangan Baja

Kelebihan :
-Kuat tarik tinggi.
-Tidak dimakan rayap
-Hampir tidak memiliki perbedaan nilai muai dan susut
-Bisa di daur ulang
-Dibanding Stainless Steel lebih murah
-Dibanding beton lebih lentur dan lebih ringan
-Dibanding alumunium lebih kuat
Kekurangan :
-Bisa berkarat.
-Lemah terhadap gaya tekan.
-Tidak fleksibel seperti kayu yang dapat dipotong dan dibentuk berbagai profile

Sejarah Penemuan Baja
Teknik peleburan logam telah ada sejak zaman Mesir kuno pada tahun 3000 SM. Bahkan pembuatan perhiasan dari besi telah ada pada zaman sebelumnya. Proses pengerasan pada besi dengan heat treatment mulai diperkenalkan untuk pembuatan senjata pada zaman Yunani 1000 SM.
Proses pemaduan yang dibuat mulai ada sejak abad 14 yang diklasifikasikan sebagai besi tempa. Proses ini dilakkan dengan pemanasan sejumlah besar bijih besi dan charchoal dalam tungku atau furnance. Dengan proses ini bijih besi mengalami reduksi menjadi besi sponge metalik yang terisi oleh slag yang merupakan campuran dari pengotor metalik dan abu charcoal. Spone iron ini dipindahkan dari furnance pada saat masih bercahaya dan diselimuti oleh slag yang tebal lalu slagnya dihilangkan untuk memperkuat besi. Pembuatan besi meggunakan metode ini menghasilkan kandingan slag sekiar 3 persen dan 0,1 persen pengotor lain. Kadang kala hasil produksi dengan metode ini menghasilkan baja bukannya besi tempa. Parapembuat besi belajar untuk membuat baja dengan memanaskan besi tempa dan charcoal pada boks yang terbuat dar tanah liat selama beberapa hari. Dengan proses ini besi akan menyerap cukup karbon untuk menjadi baja sebenarnya.
Setelah abad ke 14 tungku atau furnance yang digunakan mulai mengalami peningkatan ukuran dan  draft yang digunakan untuk pembakaran gas melewati “charge,” pada pencampuran material mentah. Pada tungku yang lebih besar ini, bijih besi pada bagian bagian atas furnance akan direduksi pertama kali direduksi menjadi besi metalik dan menghasilkan banyak karbon sebagai hasil dari serangan gas yang dilewatinya. Hasil dari furnance ini adalah pig iron, yaitu paduan yang meleleh pada temperatur rendah. Pig iron akan dproses lebih lanjut untuk membuat baja.
Pembuatan baja modern menggunakan blast furnance yang juga digunakan untuk memurniakan besi oleh pembuat besi yang lamapu. Proses pemurnian besi cair dengan peledakan udara diakui oleh penemu Inggris Sir Henry Bessemer yang mengembangkan  Bessemer furnance, atau pengkonversi, pada tahun 1855. Sejak tahun 1960 telah diproduksi baja dari besi bekas secara kecil-kecilan pada furnance elektrik, sehingga dinamakan mini mills. Mini mills adalah komponen yang sangat sangat penting bagi produksi baja Amerika. Mills yang lebih besar digunakan pada produksi baja dari bijih besi.
Proses pembuatan baja
Baja diproduksi didalam dapur pengolahan baja dari besi kasar baik padat maupun cair, besi bekas ( Skrap ) dan beberapa paduan logam. Ada beberapa proses pembuatan baja antara lain :
PROSES KONVERTOR
terdiri dari satu tabung yang berbentuk bulat lonjong dengan menghadap kesamping.
Sistem kerja
  • Dipanaskan dengan kokas sampai ± 1500 0C,
  • Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku baja. (± 1/8 dari volume konvertor)
  • Kembali ditegakkan.
  • Udara dengan tekanan 1,5 – 2 atm dihembuskan dari kompresor.
  • Setelah 20-25 menit konvertor dijungkirkan untuk mengelaurkan hasilnya.
  • proses Bassemer (asam)
lapisan bagian dalam terbuat dari batu tahan api yang mengandung kwarsa asam atau aksid asam (SiO2), Bahan yang diolah besi kasar kelabu cair, CaO tidak ditambahkan sebab dapat bereaksi dengan SiO2, SiO2 + CaO                 CaSiO3
  • proses Thomas (basa)
Lapisan dinding bagian dalam terbuat dari batu tahan api bisa atau dolomit [ kalsium karbonat dan magnesium (CaCO3 + MgCO3)], besi yang diolah besi kasar putih yang mengandung P antara 1,7 – 2 %, Mn 1 – 2 % dan Si 0,6-0,8 %. Setelah unsur Mn dan Si terbakar, P membentuk oksida phospor (P2O5), untuk mengeluarkan besi cair ditambahkan zat kapur (CaO),
3 CaO + P2O5 Ca3(PO4)(terak cair)
PROSES  SIEMENS MARTIN
menggunakan sistem regenerator (± 3000 0C.) fungsi dari regenerator adalah:
  1. memanaskan gas dan udara atau menambah temperatur dapur
  2. sebagai Fundamen/ landasan dapur
  3. menghemat pemakaian tempat
Bisa digunakan baik besi kelabu maupun putih,
  • Besi kelabu dinding dalamnya dilapisi batu silika (SiO2),
  • besi putih dilapisi dengan batu dolomit (40 % MgCO3 + 60 % CaCO3)
      PROSES BASIC OXYGEN FURNACE
      • logam cair dimasukkan ke ruang baker (dimiringkan lalu ditegakkan)
      • Oksigen (± 1000) ditiupkan lewat Oxygen Lance ke ruang bakar dengan kecepatan tinggi. (55 m3 (99,5 %O2) tiap satu ton muatan) dengan tekanan 1400 kN/m2.
      • ditambahkan bubuk kapur (CaO) untuk menurunkan kadar P dan S.
      Keuntungan dari BOF adalah:
      • BOF menggunakan O2 murni tanpa Nitrogen
      • Proses hanya lebih-kurang 50 menit.
      • Tidak perlu tuyer di bagian bawah
      • Phosphor dan Sulfur dapat terusir dulu daripada karbon
      • Biaya operasi murah
      PROSES DAPUR LISTRIK
      temperatur tinggi dengan menggunkan busur cahaya electrode dan induksi listrik.
      Keuntungan :
      • Mudah mencapai temperatur tinggi dalam waktu singkat
      • Temperatur dapat diatur
      • Efisiensi termis dapur tinggi
      • Cairan besi terlindungi dari kotoran dan pengaruh lingkungan sehingga kualitasnya baik
      • Kerugian akibat penguapan sangat kecil
      PROSES DAPURKOPEL
      mengolah besi kasar kelabu dan besi bekas menjadi baja atau besi tuang.
      Proses
      • pemanasan pendahuluan agar bebas dari uap cair.
      • Bahan bakar(arang kayu dan kokas) dinyalakan selama ± 15 jam.
      • kokas dan udara dihembuskan dengan kecepatan rendah hingga kokas mencapai 700 – 800 mm dari dasar tungku.
      • besi kasar dan baja bekas kira-kira 10 – 15 % ton/jam dimasukkan.
      • 15 menit baja cair dikeluarkan dari lubang pengeluaran.
      Untuk membentuk terak dan menurunkan kadar P dan S ditambahkan batu kapur (CaCO3) dan akan terurai menjadi:
      akan bereaksi dengan karbon:
      Gas CO yang dikeluarkan melalui cerobong, panasnya dapat dimanfaatkan untuk pembangkit mesin-mesin lain.
      PROSES DAPUR CAWAN
      • Proses kerja dapur cawan dimulai dengan memasukkan baja bekas dan besi kasar dalam cawan,
      • kemudian dapur ditutup rapat.
      • Kemudian dimasukkan gas-gas panas yang memanaskan sekeliling cawan dan muatan dalam cawan akan mencair.
      • Baja cair tersebut siap dituang untuk dijadikan baja-baja istimewa dengan menambahkan unsur-unsur paduan yang diperlukan

      4 komentar:

      1. kita juga punya nih artikel mengenai 'Industri Baja', silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
        http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2009/1/Artikel_20205546.pdf
        trimakasih
        semoga bermanfaat

        BalasHapus
      2. trimakasih...ini sangat membantu saya.
        dan kalau bisa saya ingin bertukar link, mohon bantuannya?

        BalasHapus
      3. terimakasih alrtikel tetang memang perlu di perbanyak karenaPT ASIK Juga Menawarkan Rak Gudang produk untuk para pebisnis dan para pengolah usaha bisnis Ritel. sebagai Pelengkap untuk customer saat berbelanja dan memudahkan barang belanja dalam jumlah yang banyak

        BalasHapus
      4. Umur baja bisa dibuat beberapa kali lipat bisa dilakukan dengan rekayasa material

        BalasHapus