TRANSFORTASI (Sistem Lampu Lalu Lintas Dinamis – Sebuah Komponen Dari ‘Smart Mobility’)
Dengan jumlah perjalanan dengan kendaraan yang mencapai 29 juta di tahun
2010, pergerakan kendaraan di Jakarta termasuk dalam katagori tinggi.
Kondisi pergerakan yang tinggi dan ditambah penanganan transportasi
umum yang kurang tepat menimbulkan tingkat kepadatan yang tinggi di
Jakarta.
Pemerintah telah melakukan berbagai usaha untuk mengurangi kepadatan lalulintas seperti misalnya penerapan kebijakan Three in One pada jalan-jalan yang padat untuk membatasi kendaraan yang bisa melintasi jalan-jalan tersebut, park and ride, dan pengoperasian KRL commuter Jabodetabek danTransjakarta Busway.
Beberapa pihak juga telah membantu pemeritah dengan memasang CCTV pada
beberapa jalan dan persimpangan jalan yang dapat langsung megirimkan
laporan mengenai keadaan lalu lintas, mengindentisasi
pelanggaran-pelanggaran dan kecelakaan. Akan tetapi sampai saat ini,
teknologi yang digunakan belum sejalan dengan ide untuk membuat kota
Jakarta smarter.
Smart city adalah kota yang mempunyai smart mobility.
Smart mobility adalah suatu sistem transportasi yang sangat baik yang
dapat dicapai dengan dengan banyak cara, salah satunya adalah pengaturan
dengan baik lampu lalu lintas di persimpangan jalan yang memegang peran
utama dari sistem. Saat sistem kontrol lampu lalu lintas di Indonesia
ditentukan berdasarkan data lalu lintas kendaraan penuh (saturated
traffic flow data) yang didapat dari survei yang dilakukan secara
manual. Data-data ini kemudian dianalisis untuk menentukan interval dan
proporsi waktu untuk lampu hijau untuk digunakan seterusnya sampai ada
data baru, yang artinya sistem kontrol lampu lalu lintasnya tetap.
Jakarta adalah kota yang dinamis dengan keadaan lalu lintas kendaraan
yang tidak dapat diprediksi. Sistem lampu lalu lintas dengan interval
waktu yang telah ditetapkan tidak efisien untuk digunakan di Jakarta.
Kota Jakarta membutuhkan sistem lampu lalu lintas yang dinamis dengan
data yang di update berdasarkan data lalu lintas kendaraan pada saat
itu. Seperti disinggung sebelumnya, Jakarta telah mempunyai CCTV
dibeberapa jalan-jalan utama. Idenya adalah untuk mengumpulkan real-time
data lalu lintas kendaraan dari CCTV tersebut dan memasukan data
tersebut ke perangkat lunak the Vehicle Image Recognition Technology (VIRT)
yang mampu memberikan secara real time karakteristik lalu lintas dari
setiap CCTV yang terpasang yang meliputi volume, kecepatan dan kepadatan
lalu lintas. Data-data dari setiap persimpangan jalan kemudian dikirim
ke sistem pengatur utama (main control system) untuk diolah dan mengupdate interval
dan proporsi dari lampu lalu lintas secara otomatis dan dinamis di
setiap persimpangan jalan. Dengan menerapkan sistem lampu lalu lintas
yang dinamis maka akan menguragi kepadatan lalu lintas, antrian
kendaraan, waktu tempuh perjalanan berkura
0 komentar:
Posting Komentar